Jumat, 18 November 2011

G.A.G.A.L

Pengen nulis yang ada dipikiran tapi lagi-lagi GAGAL. Aku gagal mengalahkan pikiranku sendiri, yang menganggap tidak berbakat. huft...lain kali akan kucoba... (tapi kenapa aku selalu berhasil menulis jika kutulis dalam diary???)

TOMODACHI

Menurut kalian apa artinya "teman"?
Kalian semua bisa lihat kamus besar bahasa Indonesia untuk mengetahui arti atau pengertian dari kata "teman" dengan jelas. Tapi aku punya persepsi sendiri dalam mengartikan teman... Entah pikiran darimana dalam pikiranku, "teman" tidak melebihi tingkatan "sahabat", hanya ada relasi yang sangat biasa untuk kata "teman". Dan ada makna yang lebih mendalam bagi kata "sahabat". Yup, seorang teman bisa kita dapatkan dari awal mula berkenalan dengan seseorang atau lebih, mempunyai keberlangsungan hubungan perkenalan yang relatif lama atau sebentar, namun tidak terlalu mempunyai kualitas atau bahkan kuantitas waktu daripada sahabat. Ups, mungkin pernyataanku tak disetujui oleh beberapa orang diluar sana.
Teman, dahulu bagiku seorang teman atau sahabat sangatlah penting. Saking pentingnya teman untukku, bahkan aku pernah mengatakan "Friend/friendship more valuable than love".... Hahahaha aku mengucapkan itu ketika aku menikmati masa remaja. Saat remaja aku lebih senang untuk berteman daripada mencari cinta. Punya banyak  teman, berkumpul dengan teman lebih menyenangkan ketimbang berurusan dengan cinta yang banyak lika-likunya dan seringnya bikin patah hati. Itu pikirku saat itu. Hingga masa dimana aku menjelang dewasa, pikiran itu tidak pernah berubah meski aku sudah mengenal cinta dan mulai mencari cinta. Teman atau sahabat amat sangat berarti, begitu berharganya mereka bagiku. Tapi tak lebih berharga daripada keluargaku :p. Mereka (teman-temanku) punya ruang tersendiri dalam hidupku. Aku tak pernah berharap balasan atau apapun. Aku memberikan yang terbaik dariku untuk mereka. Aku ikhlas memberikannya. Walau harus aku sadari dan akui, selama pikiran itu masih aku ingat, sisi egois pun kerap kali mengganggu. Disaat pikiran lelah terkadang aku muak bertemu dengan teman lama, dan mencari teman baru. Namun aku kembali tersadar bahwa teman selalu berguna kapanpun. Semua orang butuh teman, percayalah itu. Hidup tanpa teman itu sangat membosankan. Sampai aku menapaki usia dewasa awal pikiran ini masih terus ada dalam benakku. Aku mencoba setia dengan teman-temanku, hingga sekali waktu aku memutuskan untuk tidak mengikuti keinginan orang tua hanya karena teman (ngaco pisan saat ini).

Namun, beberapa kali mengalami kekecewaan terhadap teman, menyaksikan sendiri seorang teman bisa menikam dari belakang temannya sendiri, membuat aku berpikir ulang. Apakah arti teman? Bagiku arti teman sudah tidak seperti dulu. Yang dulu teman lebih dari sekedar cinta pun, sekarang ini malah sebaliknya. Aku sadar bahwa tidak bisa menyamaratakan semua teman. Teman pun ada yang baik, sangat baik dan luar biasa baik. Ada juga teman yang jahat/buruk, sangat jahat/buruk dan luar biasa jahat. Nah, apa yang ini masih bisa disebut teman? Teman kok tega menyakiti temannya sendiri. Teman kok tega mengkhianati kepercayaan temannya sendiri. Teman kok ga peduli dengan temannya sendiri. Masih banyak pertanyaan yang ada dalam benak ini tentang teman.
Sekarang ini ketika aku sedang menapaki usia dewasa, justru aku sedang dalam puncaknya berpikir bahwa aku tak peduli dengan teman. Kok bisa? Ini akibat dari rasa lelah, ya sangat lelah. Aku selalu berusaha memberikan yang terbaik yang aku punya untuk teman tapi apakah temanku peduli? Nyatanya TIDAK. Dan aku sangat lelah akan hal itu. Contohnya : aku selalu saja meluangkan waktu untuk teman, ketika mereka butuh teman disamping mereka. Aku selalu menyempatkan untuk berkumpul dengan teman hanya untuk melepas rasa rindu, meski ibaratnya aku tak punya waktu pun. Mengapa aku melakukan itu? Karena aku berpikir saat aku butuh mereka ada disampingku aku ingin mereka ada. Saat aku rindu dengan teman-temanku, aku ingin mereka ada dihadapanku untuk kupeluk (cewe) atau bercerita semua yang kami alami masing-masing. Pernah aku berpikir dengan tenang, bahwa aku tidak boleh egois, setiap teman punya permasalahan sendiri, tapi sudah berulang kali hal ini terjadi dan tak ada perubahan. Mengapa akhirnya aku jadi sangat lelah. Perlu digaris bawahi, memang TIDAK SEMUA TEMAN SEPERTI INI. Maka dari itu aku sedang membatasi pikiranku tentang arti teman.
Contoh lain, bagaimana rasanya melihat teman kamu kesulitan, mencurahkan isi hatinya padamu, kamu berusaha sebagai teman terbaik, mencoba prihatin, membantu mengangkat semangatnya, mendukungnya, padahal kamu sendiri yang menyebabkan kesulitan itu. What the hell about that?
Ini cerita yang kualami dulu, seorang teman yang sudah kuanggap sebagai sahabat, tega membohongiku hanya untuk mendapatkan cintanya. Awalnya aku memaafkan namun kebohongannya tidak berhenti sampai disitu saja. Dia menjilatku hanya untuk embel-embel kata teman semuanya bullshit ketika aku tahu dia sering membohongiku, tak ada lagi yang bisa kurasakan selain sakit hati.
Cerita lain juga terjadi padaku, cerita "lucu" yang mengubah pandanganku terhadap teman. Suatu waktu aku mencintai seseorang yang juga dicintai oleh temanku. Jika dulu aku lebih mendahulukan perasaan teman, bahkan sempat menolak datangnya cinta demi seorang teman. Kini aku tak peduli dengan perasaan teman, karena aku berhak bahagia. Jika aku pedulikan teman, apakah dia juga mempedulikan aku? Rasanya tidak. Sungguh lucu, karena dulu aku tidak mempedulikan cinta sama sekali dan pasti memilih teman. Naif rasanya....

Ini hanya pikiran dan perasaanku saat ini, yang sedang mencoba mencurahkan isi hati tentang teman. Tapi pikiran dan perasaan ini bisa saja berubah kembali, karena hanya suatu keadaan. Aku tidak tahu. Meski mengalami sedikit pergeseran makna, bagiku teman tetap punya peranan dan aku tetap ingin punya teman. Aku tidak bisa mengadili teman-temanku begitu saja. Karena aku juga bukanlah teman yang terbaik bagi mereka. Aku belum tentu baik dimata teman-temanku. Hingga saat nanti kurindukan mereka kembali, semoga aku sudah kembali pada pemikiran lamaku seutuhnya tanpa merubah makna teman bagiku seperti dahulu.

For All my friends... Boku no tomodachi he...

Kamis, 17 November 2011

Akhirnya....

Sudah sejak lama ingin melakukan ini semua... namun belum ada keberanian. Mungkin sekaranglah saatnya saya pun memulai. 
Semoga bisa bermanfaat...